Bismillah.
Assalamu'alaikum..
Raudhatul Ulum Sakatiga, nama pondok pesantren dimana saya dulu pernah menimba ilmu. Di sana lah saya mendapat amat sangat banyak sesuatu yang baru. Dari hal terkecil sampai sesuatu yang besar. Saya mengetahui banyak ilmu agama dari sana, mendapatkan ilmu bersosialisasi juga dari sana. Saya mengerti (walau masih minim sekali) dua bahasa yakni Bahasa Arab dan Inggris dari sana juga. Dan saya mengenalnya dari pondok ini. Seseorang yang sampai sekarang tidak bisa saya hilangkan dari hari-hari saya, lebay sih, tapi nyata. :'(
Skip ya.
Oiya, di pondok pesantren ini lah saya bersama beberapa saudara saya (hampir semuanya) belajar menimba ilmu. Dan melalui pondok ini juga saya bisa melanjutkan belajar ke Negri yang terkenal dengan Negri Seribu Wali, yaitu Republik Yaman. Ada yang tau? Mungkin jarang ada yang tau negara ini. Maksud saya yang memang benar-benar tidak mau tau gitu loh. Awalnya saya nggak pernah menyangka bisa belajar ke negri orang, walaupun dulunya pas kelas 1 Aliyah saya pernah mempunyai keinginan tersebut, namun bukan ke negri Yaman, melainkan ke Mesir. Sebab saya berkeinginan ke negara Mesir adalah saya melihat kakak kelas yang mendapatkan beasiswa kesana. Tapi pada akhirnya minat itu menghilang ketika saya sudah kelas 3. Kenapa menghilang? Karena tes Mesir itu jauh, harus ke Jakarta dan tesnya hafalan Qur'an. Batal deh.
Saya lebih berminat melanjutkan belajar dengan mengambil jurusan F-KIP Bahasa Inggris di Unsri Indralaya. Tapi mungkin karena bukan jodohnya, saya nggak diterima di Universitas itu. Alhamdulillah, berarti itu yang terbaik untuk saya. Kemudian saya 'mencoba' ikutan tes beasiswa dari Universitas Al-Ahgaaf Yaman, yang pertamanya saya nggak ada niatan buat ikut tes tersebut, tapi karena tempat tes nya dekat dan nggak ada tes hafalan Qur'an, saya pun akhirnya berminat.
Dan ماشاء الله تبارك الله saya diterima di Universitas ini. Ternyata jodoh saya masuk Universitas Al-Ahgaaf dan mengenal begitu banyak orang-orang hebat yang selalu bisa memberikan sesuatu yang manfaat bagi saya. Terima kasih sebanyak-banyaknya untuk semua teman-teman dan rekan-rekan yang selama saya di negri orang selalu ada untuk saya. Dan bahkan setelah saya kembali ke negri tercinta ini pun beliau-beliau masih setia membantu ketika saya berada dalam kesulitan, apapun bentuknya.
Sebenarnya awal mula cerita ini adalah keadaan saya sekarang. Whatever. Kalian ga perlu tau lah.
Syukron.
Wassalamu'alikum.
Komentar
Posting Komentar